Polisi: Modusnya Mencari Pacar Perempuan Indonesia

Baharuddin memastikan data nasabah bocor bukan dari internal mereka. "Kita tetap lakukan investigasi dan evaluasi. Dan ini pelajaran bagi kita ke depannya," katanya. Tapi penyidik dari kepolisian tidak berhenti pada penangkapan saja. Penyidik mendalami adanya dugaan keterlibatan orang dalam di Bank Riau Kepri.
Share on facebook
Share on twitter
Share on email
Share on whatsapp
Share on telegram

Victor, pelaku pembobolan sistem keamanan Bank Riau Kepri digiring polisi saat konferensi pers. Foto: Restu Bumi.

 


 

Perangai bule Bulgaria bernama Victor ini seakan mencibir kebolehan pejabat berwenang. Terutama pihak Bank Riau Kepri. Dia bersama dua teman Indonesianya, Claudia dan Jhon Pitter, berhasil membobol sistem keamanan satu-satunya bank daerah di Kota Batam. Data puluhan nasabah bocor. Sekitar Rp800 juta bank tekor. Manakala pelaku tak cepat ditangkap, bisa-bisa uang kas daerah juga diembat. “Tapi sampai saat ini, uang kas daerah kita aman,” kata Kepala Cabang Bank Riau Kepri, Baharuddin, Selasa 24 Mei 2022.

 

Baharuddin memastikan, kejahatan skimming atau pencurian informasi ini tidak menyasar uang kas daerah. Pasca-kebobolan heboh diberitakan media, pihaknya juga sudah mengambil tindakan dengan memblokir seluruh rekening nasabah. Ini dilakukan karena bank-nya adalah tempat menyimpan uang belanja, gaji, dan tunjangan pegawai Pemerintah Kota Batam. “Bank Riau Kepri, korban dalam kasus ini,” katanya.

 

Saat ini Bank Riau Kepri masih melakukan investigasi kepada pihak-pihak yang terkait, serta menelusuri transaksi nasabah-nasabah yang uangnya hilang. Kepada korban, Baharuddin menjanjikan ganti 100 persen. Menurut sumber Utopis, korban yang terdata sudah 50 nasabah. Termasuk dua pejabat di lingkungan Pemko Batam. Salah satunya disebut-sebut Kepala Sekolah di Batam mengklaim kerugian Rp250 juta. Ada juga Kepala Dinas di Batam, mengklaim rugi Rp150 juta. Mereka baru tahu uangnya hilang jelang lebaran Idul Fitri kemarin.

 

Baharuddin memastikan data nasabah bocor bukan dari internal mereka. “Kita tetap lakukan investigasi dan evaluasi. Dan ini pelajaran bagi kita ke depannya,” katanya. Tapi penyidik tidak berhenti di situ saja. Penyidik mendalami adanya dugaan keterlibatan orang bank.

 

Jejak rekam perjalanan Victor ke Indonesia kembali diurai. Bule Eropa ini masuk ke Bali pada pertengahan 2019 lalu. Tepatnya sebelum Covid-19 melanda dunia. “[Victor] menggunakan Bebas Visa Kunjungan, setelah itu tak keluar lagi, terkurung karena pandemi Covid-19. Tapi dapat izin tinggal di Bali,” kata Kepala Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian, Tessa Harumdilla di mapolda. Pihaknya menduga, dua tahun terkurung, ada sponsor yang mendanai pria 30 tahunan itu. Tapi, lanjut Tessa, sejauh ini belum ada notice dari interpol terkait Victor. “Dia [Victor] murni melakukan tindak pidana di negara kita. Belum ada itu [notice]. Tapi cekal tangkal akan kita keluar kan ketika telah inkrah hukumannya,” kata Tessa.

 

Kabid Humas Polda Kepri Kombes Harry Goldenhardt S, mengakui ada campur tangan orang Indonesia dalam skimming tersebut. Apalagi, gerak Victor yang serba terbatas tinggal di negara orang. Ia pun mencari pacar perempuan lokal. Untuk melancarkan kecerdikannya, ia memacari Claudia. Mereka berkenalan via Facebook. “Sama si cewek [Claudia] sudah dua tahun kenal. Dan ini jaringan. Modusnya mencari pacar perempuan di Indonesia untuk memudahkan, karena akses orang asing tentu terbatas,” kata Harry.

 

Aksi bule berpostur tegap ini terendus sejak April 2022 atau di pertengahan puasa. Sejumlah ATM di kawasan PriMart Tiban Center, HBC Plaza Kecamatan Sekupang, dan ATM yang ada di Jodoh Center, dikuasai alat yang mereka pasang. Tapi, Selasa 24 Mei 2022, kemarin banyak yang berdecak keheranan sambil menggelengkan kepala melihat benda-benda yang sedang digelar penyidik saat ekspos.

 

Barang bukti yang disita polisi adalah beberapa helai pakaian tersangka saat menjalankan aksinya, beberapa kartu ATM, beberapa kartu magnetic stripe, beberapa unit handphone, beberapa peralatan untuk skimming dan uang tunai hasil kejahatan dalam pecahan mata uang Euro dan Rupiah dengan total Rp 251.000.000 dan 1.000 Euro.

 

“Ini alat perangkat pembaca kartu diletakkan di ATM milik Bank Riau Kepri,” kata Harry sembari mengangkat barang bukti. Kemudian para tersangka memasang dan mengambil Deep Insert Skimming serta alat pembaca Magnetik kartu ATM. Disamping itu ketiga tersangka ini juga memasang alat penutup untuk menekan PIN, setelah data milik nasabah tersebut didapatkan tersangka memindahkannya ke kartu magnetik kosong untuk diolah kembali menggunakan alat EDC (Elektronic Data Capture). “Dengan menggunakan alat ini tersangka kemudian memindahkan data yang didapatkan ke kartu ATM yang kosong dan kemudian tersangka melakukan transaksi berupa penarikan dana ataupun melakukan transfer uang ke bank lain,” kata Harry.

 

Setahu Harry, kartu magnetic stripe ini ada di Indonesia, untuk transaksi uang digital seperti swalayan dan lainnya, tapi tidak dijual bebas. Polisi juga mengejar seorang pelaku lagi berinisial A, diduga warga asing yang kini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Harry menyebut, Victor setelah mendapat data nasabah, dikirim lagi lewat A, sehingga dari A, data mentahan diolah lalu dikirim lagi ke Victor. “Mereka profesional dan menguasai betul seluk beluk teknologi informasi dan komunikasi,” katanya.

 

Di laman wikipedia, Bulgaria, menduduki peringkat ke-8 di dunia pada 2002 menurut banyaknya pakar teknologi informasi dan komunikasi, mengungguli negara-negara yang berpenduduk jauh lebih besar. Bulgaria adalah satu-satunya operator adikomputer di kawasan Balkan. Bulgaria menjadi negara ke-6 di dunia yang memiliki astronaut di antariksa.

 

Victor salah satunya, paham betul dengan kejahatan siber ini. Sedangkan untuk latar belakang Victor, polisi masih merahasiakan. Victor cs ditangkap di Lombok. Diterbangkan dari Bali, tiba di Batam Senin 23 Mei 2022.

 

Polisi saat ini sedang menggali aset dari tersangka yang diduga sudah disembunyikan dalam bentuk bitcoin. Dalam catatan Utopis, transaksi mata uang online ini tidak ada bentuk fisiknya. Tapi siapa saja boleh membeli bitcoin melalui layanan dompet internet; Indodax, Binance, Tokocrypto, Pintu. Lewat salah satu aplikasi ini, setiap orang bisa menukarkan rupiah ke crypto currency, yang setelah itu bebas dia transfer kemana saja. “Kita akan koordinasi dengan PPATK (pusat pelaporan dan analisisis transaksi keuangan) adanya dugaan pencucian uang,” kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Kepri Kombes Teguh Widodo mendalami itu.

 

Para pelaku dijerat; pasal 46 ayat 2 junto pasal 30 ayat 2 dan/atau pasal 51 ayat 2 junto pasal 36 UU ITE dan/atau pasal 55 ayat 1 junto pasal 56 ayat 1 KUHP, pasal 46 ayat 2 junto pasal 30 ayat 2 ancaman pidana paling lama 7 tahun penjara dan/atau denda paling banyak Rp 700 juta dan atau pidana penjara paling lama 12 tahun dan/atau denda paling banyak Rp 12 miliar.

 

Agar aman dalam transaksi di ATM, polisi menganjurkan agar selalu mengganti pin ATM atau kartu kredit. Saat transaksi perhatikan betul ATM tersebut, biasanya alat perekam dipasang di mulut ATM.

 

Bagi yang kartu ATM-nya masih berstrip magnetik segera ganti ke kartu berbasis chip agar terhindar dari skimming. Karena skimming pencurian kartu atau debit dengan menyalin informasi secara ilegal pada strip magnetis dari kartu kredit atau debit.

 

Tapi bagaimana pun juga, perangai bule Eropa ini membuat gerah. Ia  berhasil mencuri perhatian pejabat di Batam, Kepri di tengah lebaran Idul Fitri.

 

 

Berita Lain

Liputan Eksklusif

Utopis adalah media alternatif di Kota Batam, Kepulauan Riau. Etos kerja kami berasas independensi dan kecakapan berbahasa jurnalistik. Kami berani karena benar.

© Dilarang mengutip dan menyadur teks serta memakai foto dari laman Utopis.