Polisi sedang memayungi seorang anak yang kehujanan. Foto: Restu Bumi.

Polisi Minta Helm, Tameng, dan Baju Pelindung yang Tahan Api

Tim Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Polri, menemukan banyak perlengkapan personel pengamanan pengendalian massa (dalmas) yang dimiliki oleh Polda Kepri sudah tidak layak digunakan.
Share on facebook
Share on twitter
Share on email
Share on whatsapp
Share on telegram

 

GESEKAN antara massa dan personel pengamanan pengendalian massa (dalmas) kerap kali tak terhindarkan saat unjuk rasa terjadi. Keamanan personel bergantung besar pada kesiapan peralatan ketika situasi semacam itu berlangsung. Untuk itu, personel Kepolisian Daerah Kepri butuh peralatan yang layak. Terutama, saat melakukan pengamanan pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.

 

Namun, ternyata, ketika diperiksa oleh Tim Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Polri, ditemukan banyak perlengkapan Dalmas yang dimiliki oleh Polda Kepri sudah tidak layak. “Seperti helm kaca yang rusak atau pecah, dan suku cadangnya tidak ada. Juga beberapa penurunan kulitas gir tarik pada kendaraan dinas roda dua,” kata Ketua Peneliti, Kombes Harvin Reslin, saat mengecek perlengkapan tempur itu di Polda Kepri, Jalan Hang Jebat Nomor 81, Batu Besar, Nongsa, Batam, Kepri, Senin 11 Juli 2022. 

 

Selain itu, mobil armoured water cannon (AWC) yang tidak berfungsi dengan baik. Tim penelitian mendapati kendaraan taktis yang digunakan untuk mengantisipasi tindakan anarkis itu ada kendala pada bagian aki atau pengapian. Begitu juga dengan truk dalmas dan bus angkutan personel perlu peremajaan. “Barang-barang yang sudah tidak layak pakai, silakan nanti dituangkan ke dalam form ceklis yang sudah kami berikan,” kata Harvin Reslin

 

Memang, beberapa Polda di Indonesia sudah dikunjungi oleh tim peneliti. Tujuannya untuk mengetahui dan melihat langsung kondisi peralatan serta bagaimana anggota  menggunakan peralatan tersebut. “Sebelum kami berangkat ke seluruh jajaran Polda di Indonesia, kami belajar dulu masalah peralatan di Korp Sabhara dan Korp Brimob,” kata Harvin. 

 

Selain acap kali menghadapi aksi demonstrasi, Polda Kepri banyak memberi masukan kepada tim peneliti. Saran itu, antara lain, agar helm yang digunakan oleh personel dalmas tahan terhadap api dan tahan es termasuk tameng. Serta baju pelindung dalmas hendaknya tahan api. Itu diperlukan untuk menghadapi massa yang menyerang dan merusak atau mengamuk.

 

Bila kerusuhan terjadi, personel perlu melakukan tindakan yang tegas dengan didukung perlengkapan untuk mengendalikan massa, seperti senpi karet, gas air mata, water canon, tameng, dan lainnya. 

 

Perlu diingat, bahwa penggunaan peralatan pengendali massa hanya sekadar untuk mencegah bahaya-bahaya kerusakan yang lebih besar serta mengembalikan keamanan dan ketertiban. “Saya berharap punya gudang khusus untuk penyimpanan peralatan dalmas mengingat wilayah Kepri sebagian besar laut,” kata Karolog Polda Kepri Kombes Jakub Prajogo berharap anggaran 2023 nanti itu bisa diusulkan. 

 

 

Liputan Eksklusif

Jurnalisme Telaten

Utopis adalah media siber di Kota Batam, Kepulauan Riau. Etos kerja kami berasas independensi dan kecakapan berbahasa jurnalistik.

© 2022 Utopis.id – Dilarang mengutip dan menyadur teks serta memakai foto dari laman Utopis.