Mulanya Seng Kia Pamit Membersihkan Atap

Seng Kia Al Amat (65) ditemukan tak bernyawa di atap rumahnya. Sejumlah orang diminta kesaksiannya menyangkut tewasnya si tuan rumah.
Share on facebook
Share on twitter
Share on email
Share on whatsapp
Share on telegram

Polisi saat mengevakuasi jenazah Seng Kia Al Amat (65). Foto: Restu Bumi.

 


 

Menjelang orang berbuka puasa, rumah Blok M Nomor 9 di Kompleks Baloi Mas Indah, Kecamatan Lubukbaja, Kota Batam, Kepulauan Riau itu mendadak ramai orang berkumpul. Dari luar pekarangan, mereka berbincang-bincang. Warga berdatangan dan penasaran dengan sosok yang ada di dalam kantong jenazah oranye yang barusaja dievakuasi oleh Tim INAFIS (Indonesia Automatic Fingerprint System) Satuan Reserse Kriminal Polresta Barelang.

 

Ya. Tepatnya di hari Senin 11 April 2022 itu, pria bernama Seng Kia Al Amat [65] ditemukan tak bernyawa di atap rumahnya. Sejumlah orang diminta kesaksiannya menyangkut tewasnya si tuan rumah.

 

Siang itu, Batam sedang diguyur hujan. Atap rumah di bangunan lama yang dihuni Sui Mui [64] itu bocor. Air menetes dari bubung yang rekah. Masuk ke rumah, ruangan jadi basah. Baru sorenya, sekitar pukul 16.30 WIB, Seng Kia Al Amat bisa menyempatkan diri untuk mengecek ke atas. Memastikan penyebab air mengguyur di dapurnya. Bercelana pendek hitam mengenakan kaos motif garis biru putih, pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh harian ini meminta izin dengan tetangga untuk melewati rumahnya.

 

“Setelah pamit, korban pun naik ke atas dan membersihkan daun yang berada di atap rumahnya,” cerita Kapolsek Lubukbaja Kompol Budi Hartono usai kejadian. “Kemudian korban turun kembali untuk mengambil atap dari rumahnya dan kembali naik dengan membawa atap tersebut,” sambungnya.

 

Lebih dari satu jam di atas, Sui Mui yang juga lagi sibuk berkemas tidak lagi mendengar suara orang bekerja dari bawah.

 

Sore sekitar pukul 18.00 WIB, wanita kelahiran Selat Panjang 6 November 1957 itu dibuat penasaran. Dipanggil dari bawah tidak menyahut suara sama sekali. Ia pun datang ke rumah Muhammad Yunus tadi dan meminta tolong agar mengecek suaminya dikarenakan sudah lama tidak turun ke bawah. “Saksi [Muhammad Yunus] pun naik ke lantai atas rumahnya untuk melihat korban [Seng Kia Al Amat],” katanya.

 

Nah, pada saat berada di atas, penghuni rumah Blok M Nomor 3A ini tersentak melihat sesuatu di depannya. “Saksi mendapati korban sudah dalam keadaan telungkup di atap rumah yang tadi diperbaiki,” kata Budi.

 

Bercampur cemas, Muhammad Yunus pun memberitahu kejadian tersebut kepada satpam perumahan dan Ketua RT setempat. Dan selanjutnya melaporkan kejadian tersebut kepada polisi.

 

Tim INAFIS Satreskrim Polresta Barelang dan Unit Reskrim Polsek Lubukbaja turun dan mencari tahu penyebab kematian pria kelahiran Tanjung Pelanduk 21 Juli 1956 itu. Saat itu korban masih memakai masker berwarna putih. “Setelah dilakukan pengamatan, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban,” katanya.

 

Menurut keterangan istrinya, korban semasa hidup memiliki riwayat penyakit hipertensi.

 

“Dan istri korban menyatakan bahwa tidak akan membuat laporan polisi terkait peristiwa tersebut, dikarenakan sudah mengikhlaskan kematian suaminya,” kata Budi.

 

Kematian Seng Kia Al Amat membawa duka di lingkungan sekitar. Banyak yang tidak percaya, pria turunan Tionghoa itu pergi begitu cepat meninggalkan keluarga. Jenazah dibawa ke Rumah Duka Batu Batam untuk disemayamkan.

 

 

 

Liputan Eksklusif

Jurnalisme Telaten

Utopis adalah media siber di Kota Batam, Kepulauan Riau. Etos kerja kami berasas independensi dan kecakapan berbahasa jurnalistik.

© 2022 Utopis.id – Dilarang mengutip dan menyadur teks serta memakai foto dari laman Utopis.