Marwah Biru di Lapangan Satya Haprabu

Takada yang berani bertaruh mengunggulkan satu jagoan. Semua pemain lihai dan punya rencana yang matang. Apa lagi dari awal turnamen, banyak tim yang unjuk gigi. Mereka tampil percaya diri, berkompetisi merebut trofi.
Share on facebook
Share on twitter
Share on email
Share on whatsapp
Share on telegram

 

TURNAMENNYA berlangsung penuh satu bulan. Seluruh Satuan Kerja di Polda Kepri dan polres jajaran dilibatkan. Termasuk pemain dari anggota Polri sendiri maupun talenta-talenta muda di Kepri serta pemain-pemain dari eks Timnas. Mereka dilaga di ajang Kapolda Kepri Cup II tahun 2022. Bukan masalah menang atau kalah. Tujuan turnamen dalam rangka memeriahkan hari Bhayangkara ke-76 itu agar antar-personel lebih bersinergi.

 

Namun, meski cuma ajang silaturahmi, jangan lupa kalau ini adalah kompetisi. Kalah menang dalam pertandingan sudah biasa, tetapi harga diri paling utama. Itu terlihat sepanjang pertandingan. Semua pemain lihai dan punya rencana yang matang. Mereka tampil percaya diri, berkompetisi merebut trofi.

 

Lantas, siapa yang menjadi jawara?

 


 

JUMAT 1 Juli 2022, bertepatan di hari Bhayangkara itu, masing-masing kesebelasan yang lolos ke babak final tersenyum lebar. Mereka tim kostum biru: Polresta Barelang dan tim kostum kuning: Polres Natuna. Pemain puas. Kerja keras mereka terbayar nyata. Komandan Nugroho bangga. Tim Polresta Barelang jadi jawara. “Tidak ada proses yang mengkhianati hasil. Tentu itu dengan persiapan yang matang,” kata Kapolresta Barelang Kombes Nugroho Tri Nuryanto usai pertandingan.

 

Bukan maksud merangah. Kata dia, prediksi itu bisa dilihat dari awal babak penyisihan. Hingga tim Polresta Barelang melenggang ke babak final. “Ini bukan masalah menang atau kalah, tetapi untuk lebih bersinergi antara personel dan sebagai ajang untuk bersilaturahmi dalam memeriahkan hari Bhayangkara ke-76,” katanya.

 

Tapi meski ajang silaturahmi, jangan lupa kalau ini adalah kompetisi. Nugroho menegaskan, kalah menang dalam pertandingan sudah biasa tapi harga diri paling utama. Dari mulai persiapan pertandingan, satu pesan yang ditekankan untuk membela kesatuan. “Tim harus bermain serius demi marwah Polresta Barelang,” kata Nugroho di setiap kesempatan sebelum bertanding.

 

Demi marwah di Lapangan Satya Haprabu Polda Kepri itu, piala bergilir dan medali emas dibawa pulang. Sebagai bonus, Nugroho berjanji akan memberikan tambahan kepada tim yang dikomandoi kapten Yudha Surya Wardhana ini. “Bonus khusus pasti, uang nggak masalah. Ini masalah harga diri,” ucapnya.

 

Saat pertandingan di awal babak pertama, kedua tim bermain rapi dan hati-hati. Bahkan, hingga peluit panjang berbunyi skor masih sama, 0-0. Usai turun minum pada babak kedua pemain dari tim Polresta Barelang dijatuhkan di dalam kotak penalti. Wasit Syafei menunjuk titik putih dan hadiah penalti diberikan untuk tim Polresta Barelang.

 

Rahmat dipilih sebagai eksekutor penalti. Dengan tenang pemain nomor punggung 30 itu mengarahkan bola datar keras ke pojok gawang sebelah kanan. Skor 1-0. Tim Polresta Barelang sementara unggul.

 

Penghujung babak kedua pemain nomor punggung 19, Anton dengan lihai melewati dua pemain bertahan tim Polres Natuna dan menciptakan keunggulan tim Polresta Barelang menjadi 2-0. Hingga peluit panjang berbunyi skor 2-0 tidak berubah untuk kemenangan tim Polresta Barelang. Ribuan pasang mata bersorak untuk kedua tim: biru dan kuning tersebut.

 

Pemenang diumumkan. Juara 1 Tim Polresta Barelang meraih Piala dan medali serta uang pembinaan sebesar Rp 10 juta. Juara 2 Tim Polres Natuna meraih medali serta uang pembinaan sebesar Rp 7,5 juta. Juara 3 Tim Polres Lingga meraih medali serta uang pembinaan sebesar Rp 5 juta. Peringkat 4 Tim Dit Lantas Polda Kepri meraih medali serta uang pembinaan sebesar Rp 3 juta.

 

Kemudian penghargaan terbaik juga diberikan kepada: Wasit terbaik diraih Syafei. Pencetak Gol terbaik Bripka Heldi dari Tim Dit Pamobvit Bidhumas Polda Kepri. Pencetak Gol terbanyak, Top skor Bripda Wisnu dari Tim Dit Pamobvit Bidhumas Polda Kepri. Pemain terbaik Bripda Aldiansyah dari Tim Bid Propam Polda Kepri.

 

 

Sumber: siaran pers dari Polresta Barelang.

 

 

Berita Lain

Liputan Eksklusif

  • Rudi percaya ia ‘tertular’. Bagi dirinya, homoseksualitas adalah penyakit. Namun, cinta seorang perempuan membuatnya berpikir ulang tentang hidup yang normal.

  • Aku pernah mengidolakan wartawan senior—hingga menyadari mereka menukar idealisme dengan uang. Di tengah persimpangan moralitas dan model bisnis, pemula hanya punya satu pilihan: memberontak. Karena …

  • Siapa yang diuntungkan dari semua ini? Follow the money, kata mereka. Dan semua ‘jejak uang’ mengarah pada satu nama: Yuantai Holdings, perusahaan Singapura yang berpotensi …

Utopis adalah media alternatif di Kota Batam, Kepulauan Riau. Etos kerja kami berasas independensi dan kecakapan berbahasa jurnalistik. Kami berani karena benar.

© Dilarang mengutip dan menyadur teks serta memakai foto dari laman Utopis.