Dua Pelajar di Batam Terancam 7 Tahun Penjara karena Mencuri

Polisi menangkap dua pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kota Batam, karena mencuri ponsel milik teman sekelasnya. Kedua remaja kelas 10 itu terancam hukuman selama-lamanya 7 tahun penjara.
Share on facebook
Share on twitter
Share on email
Share on whatsapp
Share on telegram

 

Dua remaja berusia 16 tahun itu hanya mengangguk ketika ditanya penyidik di kantor Kepolisian Sektor (Polsek) Sei Beduk, Kota Batam. Mereka menyesal dan tidak menyangkal telah mencuri ponsel milik teman sekelasnya. “[Alasan mereka mencuri] karena dapat jajan sedikit, sementara kawan-kawannya jajannya banyak dan punya handphone bagus,” kata Kapolsek Sei Beduk Ajun Komisaris Polisi Betty Novia kepada Utopis, Sabtu 15 Oktober 2022.

 

Keduanya adalah pelajar kelas 10 di salah satu sekolah menengah kejuruan (SMK) Batam. Polisi menjemput keduanya saat jam pelajaran tengah berlangsung. Bermula dari salah seorang teman sekelas mereka yang melapor telah kehilangan ponsel pada 12 Oktober 2022. Ketika diperiksa polisi di ruang guru keesokan harinya, mereka akhrinya mengaku telah melakukan pencurian.


Kepada polisi mereka mengaku telah mencuri sebanyak empat unit ponsel milik teman sekelasnya. Aksi mereka yang terakhir dicurigai karena pencurian dilakukan saat jam pelajaran tengah berlangsung. Waktu itu, korban yang kembali dari mengantar tugas ke meja guru mendapati ponselnya yang disimpan di meja belajarnya lenyap dalam hitungan menit.

 

Betty mengatakan, ketika diperiksa salah seorang pelaku mengaku juga pernah mencuri di luar sekolah. “Mencuri handphone milik tetangganya berinisial KK di Kaveling Sei Daun,” katanya.

 

Dia menyebut, saat ini korban berjumlah 5 orang dengan total kerugian Rp10 juta. Keduanya dijerat Pasal 363 ayat 1 ke-4e KUHP junto Pasal 65 ayat 1 KUHP junto UU RI Nompr 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA) dengan ancaman selama-lamanya 7 tahun penjara.

 

Berita Lain

Liputan Eksklusif

  • Rudi percaya ia ‘tertular’. Bagi dirinya, homoseksualitas adalah penyakit. Namun, cinta seorang perempuan membuatnya berpikir ulang tentang hidup yang normal.

  • Aku pernah mengidolakan wartawan senior—hingga menyadari mereka menukar idealisme dengan uang. Di tengah persimpangan moralitas dan model bisnis, pemula hanya punya satu pilihan: memberontak. Karena …

  • Siapa yang diuntungkan dari semua ini? Follow the money, kata mereka. Dan semua ‘jejak uang’ mengarah pada satu nama: Yuantai Holdings, perusahaan Singapura yang berpotensi …

Utopis adalah media alternatif di Kota Batam, Kepulauan Riau. Etos kerja kami berasas independensi dan kecakapan berbahasa jurnalistik. Kami berani karena benar.

© Dilarang mengutip dan menyadur teks serta memakai foto dari laman Utopis.